Divaksin akan menjadikan Tubuh Kebal terhadap serangan virus Corona.

Presiden RI mengajak seluruh masyarakat ikut Vaksin Covid 19

Presiden RI mengajak seluruh masyarakat ikut Vaksin Covid 19

Foto Foto Presiden RI di vaksin

SuaraHebat.co.id, JAKARTA - Presiden RI menegaskan bahwa meskipun dalam masa pandemi dan adanya pembatasan-pembatasan yang ada tetapi karyanya tidak pernah berhenti,” kata Presiden, didampingi Menko Airlangga dan Ketua Yayasan Padepokan Seni Bagong Kussudiardja (PSBK) ButetKartaredjasa. Usai dari DIY, Presiden Jokowi bersama Menko Airlangga ke Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT), Kota Semarang untuk meninjau pelaksanaan vaksinasi massal bagi ulama, tokoh lintas agama, hingga para santri.

 

“ Kita harapkan semakin hari semakin banyak warga kita yang divaksinasi demi terciptanya kekebalan komunal untuk mencegah laju penularan Covid-19,” tutur Presiden.

 

Airlangga : Efektivitas PPKM Mikro Selain vaksinasi, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro juga menjadi salah satu upaya pemerintah dalam menekan laju sebaran Covid-19. Pemerintah sendiri telah memutuskan perpanjangan PPKM Mikro selama dua pekan ke depan hingga 22 Maret 2021.

Jika sebelumnya PPKM Mikro diterapkan di tujuh provinsi di Jawa dan Bali, maka PPKM Mikro tahap ketiga ini diperluas ke tiga provinsi lainnya, yaitu Kalimantan Timur (Kaltim), Sulawesi Selatan (Sulsel), dan Sumatra Utara (Sumut). Menko Airlangga Har delapan pekan,” kata Airlangga.

Ia mengungkapkan, pelaksanaan PPKM pertama dan kedua (periode 25 Januari sampai 8 Maret 2021) telah berhasil meredam laju penambahan kasus aktif Covid-19 pada level nasional. “Kalau kita lihat secara keseluruhan, PPKM berhasil menekan laju penambahan kasus aktif, baik lewat indikator BOR (Bed Occupancy Ratio), tingkat kesembuhan dan kematian, baik di tingkat nasional maupun di tujuh provinsi pelaksana,” ujarnya.

Airlangga  memaparkan, sejak 7 Maret 2021, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia sebanyak 147.740 kasus, dan mengalami penurunan 5,95 persen atau 9.348 kasus dibanding kasus aktif pada 21 Februari 2021 yang tercatat 157.088 kasus. Jika dibandingkan dengan keseluruhan kasus, maka kasus aktif hingga 7 Maret 2021 sebesar 10,71 persen, dan ini mengalami penurunan dari 12,29 persen pada 21 Februari 2021.

“ Terdapat enam provinsi pelaksana PPKM yang berhasil menurunkan persentase kasus aktifnya,yakni DKI Jakarta, Banten, Bali, Yogyakarta, Jateng, dan Jatim, sedangkan tiga provinsi yaitu DKI Jakarta, Banten, dan Jatim, berhasil menurunkan jumlah dan persentase kasus aktif,” katanya lagi.

Terkait tingkat keterisian Dikatakannya, bahwa persentase tingkat kesembuhan atau Recovery Rate (RR) yakni, DKI Jakarta, Banten, Ja- bar, DIY, dan Jatim. Mengenai tingkat kematian atau Case Fatality Rate (CFR), terdapat 3 provinsi yang berhasil menurunkannya yaitu DKI Jakarta, Jabar, dan Bali.

Lebih jauh Airlangga juga mengungkapkan, selama periode 22 Februari sampai 7 Maret 2021, ketika dilaksanakan PPKM Mikro jilid II, hasil evaluasi secara nasional menunjukkan hasil yang sangat positif, yaitu: kasus aktif turun 1,58 persen; tingkat kesembuhan naik 1,57 persen, dan tingkat kematian tetap pada angka 2,70 persen.

Ada pun terkait perluasan penerapan PPKM Mikro ke Kaltim, Sulsel, dan Sumut, Airlangga mengatakan bahwa ketiga daerah itu memenuhi parameter untuk menetapkan PPKM Mikro, yaitu: (1) tingkat kasus aktif di atas rerata nasional;
(2) tingkat kesembuhan di bawah rerata nasional; (3) tingkat kema- tian di atas rerata nasional; dan
(4) tingkat BOR untuk ICU dan ruang isolasi di atas 70 persen.

“ Saat dimulai, dari 128 kabupaten kota di Jawa-Bali, sebanyak 25 kabupaten/kota berisiko tinggi. Sesudah pelaksanaannya, per 28 Februari zona merah turun menjadi 10 kabupaten/ kota,” katanya dalam Rapat Koor dinasi Nasional (Rakornas)Penanggulangan Covid19  (Idul fitri, SH)

Komentar Via Facebook :